Selasa, 15 Februari 2011

Sue........ Aku jatuh cinta pd mu

Aku yang bodoh atau memang begini yg namanya cinta?

Aku pertama kali bertemu dengannya di bandara. Dgn tampang yg kusut dan kertas bertuliskan sebuah nama aku bertemu dengannya. Aku kaget ketika dia menghampiri dan menyapa ku.
"hai, aku Sue." itu kata yg dia ucapkan dgn senyum yg menawan. Deg...jantungku seketika berdetak tak beraturan. Aku terdiam tak mampu menjawab.
"hai,halo... Kamu lagi nunggu aku kan?" katanya sambil menunjuk kertas yg aku pegang. Aku tersadar dan dengan gugup menjawab. "eh,iya. Kamu Sue Ann? Oh,aku Gan, Ganna." dia tersenyum. Itulah awal pertemuanku dengannya. Aku jatuh cinta padanya. Pada bola mata indahnya,pada senyum manisnya,pada suara merdunya. Ah...rasanya aku menyukai semua yg ada pada dirinya.

Saat didalam mobil,diam-diam aku memperhatikannya. Sial, kenapa Sin bisa mendapat kekasih secantik ini.
"rumah kamu masih jauh?"
"eh,enggak. Udah dekat." aku jadi salah tingkah dibuatnya.
"Sin apa kabar?sehat?" aku coba mengajaknya mengobrol agar kegugupanku tak terlihat.
"baik dan sehat. Waaah... Disini pemandangannya beda ya. Klasik." dia berpaling kejendala mobil. "ya kalau dibandingkan dgn Hongkong,tentu beda. Disini masih perlu banyak pembenahan."
"tapi disini indah.masih terlihat alami. Kelihatannya aku bakal betah."

Salahkan abang sulung ku jika ini terjadi. Sin yg telah lama bekerja di Hongkong tiba-tiba meneleponku dan berkata kalau pacarnya ingin berkunjung ke Indonesia. Pacar yg belum pernah aku lihat,yg Sin bilang peranakan jawa-china dan tentu saja dia bilang cantik.
Tapi dia sama sekali tak menyuruhku membentengi hatiku agar tak jatuh cinta pada Sue. Oh... Benar-benar double bencana.

"semalam gak bisa tidur ya?" saat sedang sarapan, Sue bertanya padaku. "iya,mungkin karena panas."
"jangan-jangan karena aku tidur disampingmu ya." Sue tertawa kecil. Dan aku hanya meringis. Tak mungkin aku mengakui kalau tebakannya benar.

Hari itu aku mengantarnya berkeliling. Dia sungguh orang yg asik diajak mengobrol dan dia juga tak segan mengandeng tangan aku. Jantung ku,jantung ku,ku mohon tenang lah.jangan sampai terdengar olehnya.

Aku mematut diri dicermin. Walau terlihat ganteng,tp tetap saja aku ini wanita. Seandainya saja Sue juga mencintai ku.
"hayoo... Lagi apa?" Sue tiba-tiba sudah berdiri dibelakangku. Aku tertegun memandangi pantulan Sue dicermin. Hanya selembar handuk yg melilit tubuhnya. Gila,aku terangsang! Sue tersenyum nakal padaku. "nanti matanya copot loh." sial, aku tertangkap basah dan tak sanggup berkata apa. Sue terkikik geli,lalu meninggalkan aku.

Hari keempat Sue berada dirumah ku dan cinta ini semakin menjadi. Telepon dari Sin berulang kali aku abaikan. "lagi apa?" Sue memeluk bahu ku dari belakang.
"eh,gak.gak lagi apa-apa. Mau jalan-jalan?" Sue menggeleng. "dirumah aja ya." dia duduk disampingku. Menyandarkan kepalanya dibahuku. "Gan..."
"ya?"
"kamu suka aku ya?"
"hah?" jantung ku seperti mau lepas mendengar pertanyaan Sue.
"jangan bohong. Aku bisa lihat dari mata mu." Sue memegang wajahku,memaksa untuk menatapnya. Aku terdiam. Tiba-tiba Sue mengecup bibirku. Lembut. Aku kaget,tapi dia kembali memangut bibirkan. Entah keberanian dari mana,aku membalas ciumannya. Mula-mula ciuman kami lembut.saling menyatukan bibir. Tapi lama-lama ciuman kami semakin cepat. Lidahku bertaut dengan lidahnya. Aku melepaskan bibirku dari bibirnya dan menurunkan ciuman ku kesekeliling lehernya. Panas,gairah menguasai kami. Dia menarik ujung kaos ku dan melepasnya. Aku juga melepaskan baju dan bra yg dia kenakan. Payudara ranumnya memenuhi tangan dan bibirku. Aku meraba,meremas,menjilati dan mengisap putingnya dgn rakus. Tanganku dan tangannya bergerak liar. Kami telanjang. Kulit bertemu kulit. Tanganku memasukinya,lidahku bergeriliya penuh kenikmatan. Kami memenuhi sofa dgn keringat dan teriakan kenikmatan yg tak tertahankan lagi.

"kamu cinta aku kan Gan?" Sue menyadarkan kepalanya dibahu ku. "ya,aku mencintaimu Sue."
"siapa pun aku?"
"ya aku mencintaimu,siapa pun kamu. Walau kamu pacar abangku,tp aku tetap mencintaimu."
"sstt...jangan pikirkan yg lain. Yg penting kamu mencintai aku dan aku mencintaimu." lalu aku pun terlelap dgn Sue dipelukan ku.

Aku tak mungkin terus menghindari Sin. Aku harus jujur dan menceritakan yg sebenarnya. Sue tak mau kembali ke Hongkong dan dia bilang ingin tetap bersamaku disini. Aku memberanikan diri menelepon Sin. Baru deringan pertama,telepon ku sudah diangkat,
"Gan!kamu kemana saja. Ditelepon tak pernah diangkat!"
"bang,gini...aku..."
"kamu ini gimana sih. Abang sudah berulang kali telepon tp tak satu pun yg kamu jawab."
"maaf. Maaf..." Belum sempat aku menjelaskan, Sin sudah berkata lagi. "abang tahu kamu pasti marah. Ya wajar memang kalau orang yg akan kita jemput tidak muncul-muncul orangnya."
"maksudnya?" tanpa mendengar suara bingung ku, Sin terus saja berkata, "ya. Sue kehilangan pasport. Dia jadi batal berangkat. Sue curiga sama wanita yg dikenalnya diairport. Tak lama setelah wanita itu pergi, Sue baru menyadari kalau pasportnya hilang." ini...ini apa? Kalau Sue tak jadi berangkat,jadi Sue yg ada dirumah ini siapa?
"halo?halo?Gan?" belum sempat aku menjawab, Sue datang menghampiri dan mematikan telepon. Dia mengecup lembut bibir ku. "kamu cinta aku kan,siapapun aku?"
Glek...aku menelan ludah. "iya." hanya itu yg sanggup aku katakan. Sue atau siapapun namanya tersenyum manis padaku.

1 komentar: